Labels:
Sejarah Internazionale Milan
Sebelum tahun 1908, tidak ada derby di kota Milan karena hanya ada satu klub sepak bola “Milan Cricket And Football Club” yang sekarang menjadi AC Milan. Di tahun tersebut terjadilah pemberontakan oleh orang-orang Italia dan Swiss yang menginginkan berdirinya “Football Club Internazionale Milano”, nama yang dipilih untuk lebih menerima orang-orang dari luar Italia untuk bisa bergabung dengan tim ini –kapten dari Internazionale yang pertama Hernst Manktl dari Swiss--. Maka pada 09 Maret 1908 berdirilah klub yang pada akhirnya akan melahirkan derby paling panas di Italia --Internazionale Milan vs AC Milan. Internazionale Milan adalah satu-satunya klub di Italia yang belum pernah terdegradasi ke serie B.
Tidak lama setelah terbentuk, Inter menjuarai Liga Italia –Scudetto—untuk pertama kalinya dibawah asuhan Virgilio Fossati. Selama 5 musim dibawah asuhan Fossati Inter menjuarai scudetto dan selalu berada dipapan atas Serie A. Fossati meninggal dalam perang dunia tahun 1915, begitupun Liga Italia dihentikan karena keadaan dunia yang berkecamuk perang. Selama berkarir dengan Inter Fossati memberikan 69 kemenangan, 9 hasil seri dan 32 kekalahan.
Setelah perang mereda Liga Italia kembali bergulir. Diarsiteki oleh Francesco Mauro Inter langsung tancap gas dan meraih scudetto yang kedua. Dengan 17 kemenangan, 5 seri dan sekali kalah membawa Inter ke tangga teratas sepakbola Italia. Inter dibawanya menjadi yang terbaik di Italia.
Musim 1920/21 sampai 1928/29 Inter belum kembali ke permainan terbaiknya dan hanya mampu bertahan di papan tengah klasemen grup B ( pada saat itu Liga Italia masih dengan format grup ), bahkan pada 1921/22 sempat menjadi juru kunci. Tetapi pada babak Play-off Inter masih pantas bertahan di liga teratas Italia. Sampai pada akhirnya Scudetto kembali diraih pada musim 1929/30 dibawah asuhan Arpad Veisz. Sudetto yang ketiga buat Inter. Di Tahun tersebut Liga Italia mulai dengan format seperti yang sekarang bisa kita lihat.
Pada musim 1937/38 Inter meraih Scudetto yang keempat kalinya. Kali ini adalah Armando Castelazzi yang menjadi nahkoda La Beneamata. Pada masa ini Internazionale diperkuat oleh legenda kota Milan Giuseppe Meazza,yang namanya diabadikan untuk stadion kebanggaan Internazionale dan AC Milan.
Tony Cargnelli menangani Inter pada musim 1938/39 dan pada musim pertamanya dia mempersembahkan Copa Italia yang pertama bagi Inter. Pada partai final yang digelar 18 Mei 1939 tersebut Inter menang 2 – 1 atas Novara. Pada musim berikutnya Tony mempersembahkan Sudetto yang kelima bagi Inter. Tetapi sayang pada ajang Copa Italia, Inter dikalahkan oleh Torino dengan skor 1-2.
Penantian 13 tahun yang panjang bagi Inter Milan setelah puasa gelar domestic maupun internasional. Alfredo Foni, sosok yang menjadikan Inter kembali menjadi ular yang buas. Selama tiga musim menangani Inter, Foni mempersembahkan 2 Scudetto pada musim pertama dan kedua menukangi Inter Milan . Skuad Inter termasuk didalamnya adalah empat pemain legendaris Inter, Benito Lorenzi (Italia), Lennart Skoglund (Swedia), Faas Wilkies (Belanda) dan Itsvan Nyers (Merlebach – Prancis).
Seperti yang sudah kita ketahui Helenio Herera adalah pelatih legendaris yang membawa Inter menyandang julukan “La Grande Inter” –Inter yang hebat--. Herera mulai menjadi pelatih Inter pada musim1960/61 sampai akhirnya menyudahi kerjasamanya pada 1967/68. Selama tujuh musim pada masa Herera inilah Inter mencapai puncak kejayaannya, meraih 3 Scudetto, 2 Piala Champion dan 2 Piala Interkontinental. Skuad yang luar biasa, Giuliano Sarti dibawah mistar, Giacinto Facchetti - Tarcisio Burgnich – Aristide Guarneri – Armando Picchi di lini belakang, Gianfranco Bedin – Mario Corso – Sandro Mazzola – Luis Suarez sebagai centrocampista, serta ujung tombak Jair Da Costa dan Aurelio Milani. Herera mengantarkan Inter meraih bintang yang pertama setelah Scudetto kesepuluh yang diraih pada 1965/66. Piala Champion yang diraih adalah kemenangan menghadapi Real Madrid (3-1) dan Benfica (1-0), sedangkan Piala Interkontinental diraih setelah mengalahkan Indipendiente.
Masa kejayaan Inter bersama Herera telah berlalu meninggalkan sesuatu yang sangat luar biasa bagi sejarah klub ini. Giovanni Invernizzi, sosok yang mengembalikan Scudetto kepelukan La Beneamata pada musim pertamanya. Skuad pada masa Herera yang masih tersisa seakan menjadi nyawa buat Inter, selain bintang baru seperti Roberto Boninsegna yang menjadi tandem Jair Da Costa didepan. Inter berada pada urutan teratas klasifika dengan nilai 46 terpaut 4 angka dengan Milan dibawahnya.
Eugenio Bersellini adalah nama yang melanjutkan perjuangan para pendahulunya untuk menangani Inter pada 1977/78. Gelar Copa Italia yang kedua sukses diraih pada musim pertamanya setelah sukses mengalahkan Napoli di final. Pada musim ketiga 1979/80 Barsellini selanjutnya mempersembahkan Scudetto bagi Inter. Ivan Bordon, Giuseppe Bergomi, Giampiero Marini, Oriali dan Alessandro Altobelli adalah punggawa Inter saat itu yang dua tahun kemudian membawa Italia menjadi juara dunia. Musim terakhir Bersellini bersama Inter ditutup dengan cantik. Copa Italia dibawanya ke San Siro setelah membungkam Torino .
Seperti halnya Herera, Giovani Trappatoni merupakan pelatih legendaries Inter. Bersama dia inter kembali meraih title di Eropa. Setelah mengantar Inter kembali meraih Scudetto 1988/89 dan Piala Super Italia 1989/90, Gio menutup musim terakhirnya bersama Inter dengan mempersembahkan Piala UEFA untuk pertama kalinya. Diperkuat trio Jerman, Lothar Matthaeus, Jurgen Klinsmann dan Andreas Brehme Inter berhasil menundukkan Roma dengan agregat 2-1 di final UEFA. Selanjutnya mereka menjadikan Jerman yang terbaik di dunia setelah menjuarai World Cup 1990 di Italia. Di tahun yang sama Matthaeus mendapat penghargaan sebagai Europan Player of the Year.
Eranya Roberto Mancini !! Puasa gelar yang sungguh sangat panjang, 17 tahun dirasakan oleh setiap Interisti. Walaupun dibawah asuhan Giampiero Marini Inter berhasil menjuarai Piala UEFA 1994, tetapi tiap Interisti sangat mendambakan Inter yang buas, lapar akan gelar lagi. Roberto Mancini, seorang legenda Italia, dialah yang membuka mata setiap Interisti bahwa Inter masih tetap luar biasa. Musim pertama menukangi Inter pada 2004/05, Mancio berhasil mempersembahkan Copa Italia. Selanjutnya Inter tetap tambil beringas dan menduduki peringkat kedua dibawah Juventus pada 2005/06. Terungkapnya skandal Calciopoli yang melibatkan 4 klub besar menyebabkan aib tersendiri bagi persebakbolaan Italia. Juventus, Lazio, Fiorentina dan Milan adalah klub-klub yang tersandung masalah tersebut. Masing-msing nilainya dikurangi 30 poin, kecuali Juventus yang harus rela terdegradasi ke Serie B. Juara pada tahun 2004/05 ditiadakan sedangkan Scudetto 2005/06 menjadi milik Inter sebagai peringkat kedua dibawah Juventus. Musim 2006/07 praktis menjadi milik Inter, Milan memulai kompetisi dengan -8, Lazio -3, Fiorentina -15, Reggina -11, Siena -1, Juventus berada di Serie B, hanya Roma yang menjadi saingan berarti buat Inter. Musim yang luar biasa, membukukan 80 gol dalam 38 pertandingan, 30 menang, 7 seri dan hanya 1 kali kekalahan membuat Inter memimpin dengan 97 poin, terpaut 22 poin dari Roma diperingkat 2. Musim 2007/08 Inter masih tetap mendominasi Serie A dengan meraih Scudetto-nya yang ke 16. Mancini juga mempersembahkan 2 Copa Italia dan 2 Piala Super Italia buat Inter.
Musim yang tergolong sangat luar biasa buat Internazionale Milan. Seperti kembali pada eranya Helenio Herera. Adalah orang Portugal dengan julukan “Special One”, Jose Mourinho yang membuat Inter menjadi yang terbaik di Eropa untuk ketiga kalinya. Jose adalah alenatore yang luar biasa walaupun penuh kontroversi. Setelah membawa Porto menjuarai Liga Champion, selanjutnya menjadi pelatih Chelsea dan mempersembahkan beberapa gelar domestik. Musim 2008/09 Massimo Moratti menunjuknya sebagai pelatih Inter menggantikan Mancini. Piala Super Italia adalah gelar pertamanya di Italia, dilanjutkan menjuarai Serie A, mengantar Inter pada Scudetto-nya yang ke 17. Musim 2009/10 rupanya masa yang sangat istimewa bagi seluruh penggemar Inter. Treble Winner dipersembahkan oleh Jose Mourinho bersama anak asuhnya kepada seluruh Intersiti. Bulan Mei 2010, sungguh menjadi sejarah yang tak mungkin dilupakan. 05 Mei 2010 Inter mengalahkan Roma 1-0 dan membawa pulang Copa Italia, 16 Mei 2010 Inter merayakan Scudetto yang ke 18 setelah menundukkan Siena 1-0 pada partai terakhir, puncaknya adalah 22 Mei 2010 Inter menjadi no. 1 di Eropa setelah membungkam Bayern Munich 2-0 di Santiago Bernabeu. Kisah yang manis oleh Mou.
Jose Mourinho memutuskan hijrah ke Santiago Bernabeu untuk menangani Real Madrid. Selanjutnya Inter ditangani oleh Rafael Benitez eks. pelatih Liverpool . Benitez berhasil mempersembahkan Piala Super Italia, tetapi sayang gagal membawa Piala Super Eropa ke Italia setelah dikalahkan Atletico Madrid . Awal musim Inter tetap stabil dan menunjukkan permainan yang menarik, sampai pada akhirnya penampilannya menurun dan menelan beberapa kali kekalahan yang seharusnya tidak perlu. Inter sepertinya mulai panik. Benitez selanjutnya mempersembahkan Piala Dunia Klub setelah Inter membenam Mazembe 3-0 di final. Tetapi rupanya hal itu tidak membuat Presiden Inter Massimo Moratti puas dengan kinerjanya. Sampai akhirnya Inter harus mengakhiri kerjasamanya dengan Benitez pada 23 Desember 2010. Selanjutnya Rafa akan digantikan oleh Leonardo de Araujo dan akan memulai karirnya bersama Inter pada 29 desember 2010. Welcome Leo..
Sumber informasi dan gambar
0 comments: